Kamis, 28 Mei 2009

Your e-mail address has won you US$4,600,000.00 online

新しいメールアドレスをお知らせします
新しいメールアドレス: uklotteryorganizatiorganizhhh55@yahoo.co.jp

Your email has won US$4,600,000 from the UK Lottery draws of 25/05/09 held in Dubai U.A.E. Lucky #: MX014926583. For claims contact Mr.Micheal Tony in UK on mail:Micheal@Longhorns.com with your official names, country, address, sex, age, tel/mobile #, occupation, date of draw.

- UK Lottery Organization

CAN YOU HELP THE PEOPLE OF GOD?

GOD BLESS YOU AS YOU READ.
 
I AM MRS,VICTORIA KIM,  FROM NATHERLAND A WIDOW TO LATE FRANK KIM, I AM 55 YEARS OLD, I AM A NEW CHRISTAIN CONVERT, SUFFERING FROM LONG TIME CANCER OF THE BREAST,FLORA ALL INDICATION MY CONDITIONS IS REALLY DETERIORATING AND IT IS QUITE OBVIOUS THAT I WOUDIN, T LIVE MORE THAN THREE MONTHS, ACCORDING TO MY DOCTORS, AND IN ALL INDICATION REGARDS TO MEDICAL ANALYSIS, THIS IS BECAUSE THE CANCER STAGE HAS GOTTEN TO A VERY BAD STAGE THAT NO HOPE FOR ME TO BE A LIVING PERSON AGAIN,
 
MY LATE HUSBAND KILLED DURING THE FRANCE RAID AGAINST TERRORISM IN IVORY COAST, AND DURING THE PERIOD OF OUR MARRIAGE WE COULD NOT PRODUCE ANY CHILD.MY LATE HUSBAND WAS VERY WEALTHY AND AFTER HIS DEATH, I INHERITED ALL HIS BUSINESS AND WEALTH. THE DOCTORS HAS ADVISED ME THAT I MAY NOT LIVE FOR MORE THAN FOUR MONTHS, SO I NOW DECIDED TO DIVIDE THE PART OF THIS WEALTH, TO CONTRIBUTE TO THE DEVELOPMENT OF THE CHURCH IN AMERICA, AFRICA, ASIA AND EUROPE ESPECAILLY CREATE SOLUTION TO PROBLEM OF LESS PREVILLAGED ONES AND ORPHANAGE HOMES.
 
I SELECTED YOU AFTER VISITING THE WEBSITE I PRAYED AND FAST FOR THREE WEEKS OVER IT, I AM WILLING TO DONATE THE SUM OF $3 MILLION DOLLARS, TO THE LESS PRIVILEGED. PLEASE I WANT YOU TO NOTE THAT FUND IS LYING IN A BANK IN IVORY COAST AND UPON MY INSTRUCTION,WILL FILE IN AN APPLICATION FOR THE TRANSFER OF THE MONEY IN YOUR NAME.
 
LASTLY,I HONESTLY PRAY THAT THIS MONEY WHEN TRANSFERRED WILL BE USED FOR THE SAID PURPOSE EVEN THOUHG IM LATE THEN, BECAUSE I HAVE COME TO FIND OUT THAT WEALTH ACQUISITION WITHOUT CHRIST IS VANITY AND I MADE THE PROMISE TO GOD THAT THE FUND WILL BE USE TO BUILD HIS TAMPLE. MAY THE GRACE OF OUR LORD JESUS THE LOVE OF GOD AND THE FELLOWSHIP OF GOD BE WITH YOU AND YOUR FAMILY I AM WAIT URGENT REPLY FROM YOU.
 
GOD BLESSES YOU.
MRS VICTORIA KIM,
REMAIN BLESSED

Rabu, 27 Mei 2009

WARGA MISKIN PULO KERTO BANGGA PUNYA SAPI


         Palembang, 23/5 (ANTARA) - Puluhan Warga di RT 21 dan 22 Kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatra Selatan merasa bangga dan bahagia bisa mempunyai sapi bahkan tidak hanya satu tetapi kini sudah beranak.

        "Kami sangat bersyukur dengan bantuan sapi dari LSM Heifer sehingga kini bisa mempunyai tiga ekor sapi," kata Dumyati warga RT 21 Kelurahan Pulo Kerto, Palembang, Sabtu.

        Menurut dia, sebelumnya warga di daerah tersebut hanya mengandalkan mata pencaharian sebagai petani dan nelayan.

        Tetapi sejak tahun 2002 LSM Heifer bekerjasama dengan yayasan Pandu Insani telah memberikan anakan sapi dan membimbing warga bagaimana memelihara ternak --yang sampai kini masih tetap diberikan berbagai fasilitas pendukung pertumbuhan ternak, seperti obat-obatan dan vitamin--, tambahnya.

        Ia mengatakan, pada awalnya dia dan 40 warga setempat mendapat bantuan anakan sapi masing-masing seekor.

        Kini hampir setiap warga telah memiliki minimal tiga ekor dan telah diteruskan manfaatnya ke warga RT 22 yang baru beberapa waktu ini menerima enam sapi dan telah berkembang menjadi 16 ekor sapi, katanya.

        Dia menjelaskan, selain memiliki tiga ekor sapi dan telah mengulirkan seekor sapi lainnya dengan berternak, Dumyati mengaku dari hasil penjualan seekor sapi dia bisa membiayai anaknya kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) di kota pempek.

        Padahal dulu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja kami kesulitan karena hanya mengandalkan sawah yang luasnya tidak seberapa dan panen setahun sekali, ujarnya.

        Sementara itu, Direktur Program Yayasan Pandu Insani, Leo Dwikora mengatakan, pada tahun 2002 bekerjasama dengan LSM Heifer Indonesia pihaknya memberikan bantuan anakan sapi sebanyak 40 ekor kepada warga RT 21 tersebut.

        Namun pada perkembangannya kini ternak tersebut telah menjadi 69 ekor dan RT 22 pun yang awalnya hanya digulirkan enam ekor kini berkembang sampai 16 ekor sapi, katanya.

        Program Officer LSM Heifer Indonesia, drh Rizaldo Albet dalam kesempatan tersebut mengatakan, program pendampingan kepada masyarakat tersebut tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik berupa anakan sapi.

        Tetapi secara rutin pihaknya juga memberikan pembinaan kepada warga bagaimana cara berternak yang baik dan mampu berkembang maksimal dan juga melakukan pengobatan dan pemberian vitamin terhadap binatang ternak tersebut, katanya.

        Dia menambahkan, seperti beberapa waktu ini pihaknya bersama mitra sedang mengiatkan pengobatan ternak secara massal.

        Ternak-ternak tersebut diberi obat dan vitamin, seperti obat cacing dan mengobati luka atau borak yang dialami sapi, dokter juga secara rutin melakukan pengecekan dan pemantauan kepada ternak yang sedang bunting, tambah dia.***3***

Selasa, 19 Mei 2009

SUSU SAPI BUKAN UNTUK MANUSIA

SUSU SAPI BUKAN UNTUK MANUSIA

  

Catatan atas buku “The Miracle of Enzyme” oleh Dahlan Iskan

 

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seper ti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

 "Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

 Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita.

 Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat.

 Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mu dah terkena osteoporosis.

 Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sen sasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan ope rasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama kariernya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

 Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

 Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sa ngat bagus, bintik bintik rata, kemerahan, dan segar.

 Karena tugas usus adalah menyerap maka nan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bu kan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

 Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 per sen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

 Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan. 

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

 Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, kata nya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

 Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

 Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim induk dalam jumlah ter tentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim induk". Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keper luan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

 Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

 Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

 Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji bijian, dan buah. Jangan terlalu ba nyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

 Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

 Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

 Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

 Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim induk ber tambah.

Ribuan Babi di Malang Divaksinasi Massal

Ribuan Babi di Malang Divaksinasi Massal



Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 8.500 ekor babi milik para peternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diberi vaksinasi secara massal.

"Upaya ini untuk mencegah penyebaran virus H1N1 yang ditularkan melalui babi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jawa Timur, drh. Erna Tjiptaning, di Surabaya, Senin.

Menurut dia, selain diberi vaksin, sejumlah kandang babi di Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang itu juga disemprot dengan cairan disinfektan.

"Peternakan babi di Desa Arjowilangun itu berada di tengah-tengah pemukiman warga. Ini yang harus diwaspadai," kata Erna.

Kendati hingga kini belum ditemukan adanya kasus flu babi di Jatim, Dinas Peternakan juga mengambil sampel darah babi di desa itu. 

"Selain itu kami juga mengambil sampel darah dari peternakan babi wilayah Kromengan dan Dampit untuk kami teliti lebih lanjut di laboratorium," katanya.

Dinas Peternakan Jatim sudah membagi-bagikan vaksin berupa Caladex untuk menghambat kolera dan Bivadex untuk mengantisipasi penyakit kolera di sejumlah peternakan babi di wilayah Kabupaten Malang. 

Bio Farma Mulai Kembangkan Vaksin Flu Babi

Bio Farma Mulai Kembangkan Vaksin Flu Babi



Jakarta (ANTARA News) - PT Bio Farma menyatakan siap mengembangkan vaksin virus flu babi (H1N1) setelah mendapat penugasan dari pemerintah.

"Bio Farma telah memperoleh bibit vaksin flu strain Mexico dari WHO untuk pengembangan skala kecil," kata Dirut Bio Farma, Isa Mansyur, di Kantor Bio Farma, Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, pengembangan vaksin H1N1 tersebut, sejalan dengan pengembangan vaksin flu burung (H5N1) yang sudah dikembangkan sebelujmnya.

Ia menjelaskan, saat ini Bio Farma sedang mengembangkan vaksin flu burung yang masuk dalam pengembangan teknologi seasonal flu (produksi vaksin flu musiman).

Menurutnya, untuk mengembangkan vaksin flu burung tersebut pihaknya telah memperoleh sample virus dari Organisasi Kesehatan Dunia melalui National Istitutite Biological Standardization, Inggris.

Untuk tahap awal pengembangan vaksin dilakukan dengan bahan baku telur ayam berkualitas tinggi untuk memproduksi vaksin campak.

Fasilitas teknologi pengembangan vaksin flu bagi manusia sama saja, sehingga tinggal mengganti jenis pengembangan virusnya saja.

Ia menjelaskan, untuk mengembangkan vaksin flu burung pihaknya telah bekerjasama dengan kelompok akademisi, bisnis, dan pemerintah.

"Ketiga kelompok tersebut, kalangan perguruan tinggi, kelompok bisnis dan pemerintah sebagai regulator harus bersinergi sehingga mendapatkan hasil pengembangan vaksin yang maksimal," katanya.

Isa menjelaskan, untuk pengembangan vaksin flu burung Bio Farma memperoleh dana dari pemerintah sebesar Rp700 miliar pada tahun anggaran 2008.

"Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan vaksin sekitar dua tahun mulai dari uji klinik apakah dapat memberi anti bodi atau tidak hingga mendapat rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan," ujarnya.

berita lengkap klik; http://www.antara.co.id/arc/2009/5/11/bio-farma-mulai-kembangkan-vaksin-flu-babi/

Flu Kuda

Giliran Flu Kuda Landa India



New Delhi (ANTARA News) - Meskipun India masih bebas dari influensa A/H1N1, penyakit hewan lain, Influensa Equine, atau flu kuda, telah menewaskan 43 kuda di negara bagian barat India Rajasthan dan Gujarat, kata laporan harian Hindu, Danik Bhaskar, Sabtu seperti dikutip kantor berita PNA/Xinhua.

Berdasarkan laporan laboratorium di Hissar, Haryana, di India utara,� kematian hewan-hewan itu disebabkan oleh Influensa Equine yang juga disebut `flu kuda.`

Kematian pertama terjadi pada Januari lalu di Gandhinagar, Gujarat, tempat 15 kuda tewas akibat penyakit tersebut bulan lalu.

Untuk mencegah penyakit tersebut tersebar luas, pemerintah Gujarat memutuskan melarang membeli dan menjual kuda di negara bagian itu.

informasi lengkap klik; http://www.antara.co.id/arc/2009/5/10/giliran-flu-kuda-landa-india/

Interesting Article - Hatching Egyptian Turtles in an Incubator

Hello wartavet,

Your friend, edo considered the following article
interesting and wanted to send it to you:

Hatching Egyptian Turtles in an Incubator
By Suzie OConnor

Tortoises are wonderful creatures to have as pets. They make no noise, they are slow, and they mind their own business. Egyptian tortoises are the smallest of the tortoise family and are mainly found in the Northern Hemisphere.

http://ezinearticles.com/?Hatching-Egyptian-Turtles-in-an-Incubator&id=2338752

Message from edo:
keeping them for our earth, please

Interesting Article - Keeping a Couple of Chickens at Home

Hello wartvet,

Your friend, edo considered the following article
interesting and wanted to send it to you:

Keeping a Couple of Chickens at Home
By Michael Danielson

It's pretty easy to keep a couple of hens. They improve your soil and eat your leftovers too. If you only have a couple, you don't really need to get chicken feed ... at least we didn't, there are always plate scrapings, bones (they love meat), weeds, buggy something from the shelf, pan drippings. They eat anything people eat ... they are omnivores and really love meat and fat, and most fruits and veggies, and grain. I got mine originally because we don't have a garbage disposal.

http://ezinearticles.com/?Keeping-a-Couple-of-Chickens-at-Home&id=2353221

Message from edo:
they do fine in a pen

Sabtu, 16 Mei 2009

mari kita cermati.,; ini adalah definisi situasi

Halaman dari situs "Situs Komunitas Dokter Hewan Indonesia - Indonesian Veterinarian Community Site" dikirimkan kepada anda oleh edo ( rizaldoarbet@gmail.com ).

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) FKH IPB meluncurkan sebuah pilot project sistem kaderisasi berbasis keprofesian yang diberi nama VISI, yang merupakan singkatan dari Veterinary Integrity and Skill Improvement. VISI adalah sebuah program pengembangan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pada kurikulum keprofesian yang sistematis untuk meningkatkan totalitas, solidaritas, dan kualitas seluruh mahasiswa kedokteran hewan agar tercipta calon dokter hewan yang bangga dengan profesinya, siap berkiprah dalam dunia kesehatan hewan Indonesia, serta siap terhadap tantangan globalisasi.

Acara Grand Launching ini dihadiri oleh Ketua Umum PB PDHI, Drh. Wiwiek Bagja, dan Pembina IMAKAHI FKH IPB yaitu Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS, Ph.D, serta puluhan Mahasiswa FKH IPB baik S1 maupun PPDH. Pada kesempatan ini, Drh. Wiwiek Bagja mengisi sesi Seminar Motivasi yang bertajuk ”Peran Mahasiswa dalam Perjuangan Profesi”. Materi diawali dengan pemaparan kondisi kedokteran hewan dan sejauh mana perjuangan yang sudah dilakukan.

Dalam penyampaiannya, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian mahasiswa FKH, antara lain; Mahasiswa minimal harus mengetahui juga tentang tata aturan negara, sehingga ke depannya bisa mengargumentasikan profesi di tataran lokal bahkan nasional. Kemudian mahasiswa FKH harus tahu betul dan memahami apa itu ”Veteriner”. Menurut Ibu, sapaan hangat kami untuk beliau, ada tiga hal yang dapat digunakan untuk memahami arti ”Veteriner”; Yang pertama adalah ”Pasar”, sebagai pemakai tenaga dokter hewan, kedua adalah ”Depdiknas” yang mengakui secara hukum bahwa profesi kedokteran hewan adalah ilmiah, dan yang ketiga adalah ”Fakultas Kedokteran Hewan” yang harus peka terhadap kondisi keprofesian dan selalu bergandengan dengan PDHI untuk mengetahui apa saja tuntutan atau kebutuhan masyarakat terhadap lulusan kedokteran hewan.Disampaikan juga sedikit tentang pemahaman kesejahteraan hewan/kestrawan, pentingnya untuk aktif berorganisasi sejak dini, dan lain-lain yang tidak bisa kami uraikan semua di sini.

Peserta terlihat antusias, malah banyak yang menyampaikan pertanyaan, dari profesi sampai ke flu A (Swine flu), dan tidak ketinggalan ditanyakan juga tentang dokter hewan asing yang akan masuk ke Indonesia. Sementara untuk program VISI sendiri, salah satu komentar yang disampaikan oleh seorang Drh. Wiwiek Bagja adalah, ”IMAKAHI selangkah lebih awal dari PDHI, dan saya gembira sekali!”. Semoga itu bisa memacu kami untuk lebih memberikan yang terbaik kepada mahasiswa kedokteran hewan, yang merupakan penerus perjuangan profesi ke depannya. Sesuai dengan visi dari sebuah VISI : “Menciptakan generasi madani kedokteran hewan yang lebih professional dan unggul dalam kompetensinya”, dan kami siap untuk menyumbangkan aset-aset emas sumber daya manusia kedokteran hewan yang akan turut andil dalam perjuangan profesi kedepannya sekaligus peduli terhadap kemajuan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Viva Vets!

M. Arief Ervana

Direktur VISI, Kabid. Kaderisasi IMAKAHI FKH IPB

Anda dapat mengaksesnya di URL berikut:
http://www.vet-indo.com/Event/Grand-Launching-VISI-Veterinary-Integrity-and-Skill-Improvement.html